DAKWAH PERIODE MAKKAH





DAKWAH PERIODE MAKKAH



 













Nama : Besty Nilma R
Kelas : X MIA 6 (06)

SMAN 2 MAGELANG
Jalan Urip Sumohardjo, Wates, Magelang







Zaman Pra Islam
Kehidupan Rasulullah saw memberikan kepada kita contoh-contoh mulia, baik sebagaipemuda Islam yang lurus perilakunya dan terpercaya di antara kaum dan juga kerabatnya, ataupun sebagai da’i kepada Allah dengan hikmah dan nasehat yang baik, yang mengerahkan segala kemampuan utnuk menyampaikan risalahnya. Juga sebagai kepala negara yang mengatur segala urusan dengan cerdas dan bijaksana, sebagai suami teladan dan seorang ayah yang penuh kasih sayang, sebagai panglima perang ang mahir, sebagai negarawan ynag pandai dan jujur, dan sebagai Muslim secara keseluruhan (kaffah) yang dapat melakukan secara imbang antara kewajiban beribadah kepada Allah dan bergaul dengan keluarga dan sahabatnya dengan baik.

Sementara itu, di jazirah Arabia hidup dengan tenang, jauh dari bentuk keguncangantersebut. Mereka tidak memiliki kemewahan dan peradaban Persia yang memungkinkanmereka kreatif dan pandai menciptakan kemerosotan-kemerosotan, filsafat keserbabolhean dankebejatan moral yang dikemas dalam bentuk agama. Mereka juga tidak memiliki kekuatanmiliter Romawi, yang mendorong mereka melakukan ekspansi kengera-negara tetangga.Mereka tidak memiliki filosofi dan dialetika Yunani yang menjerat mereka menjadi bangsamithos dan khurafat.
Karakteristik mereka seperti bahan baku yang belum diolah dengan bahan lain, masihmenampakkan fitrah kemanusiaan dan kecenderungan yang sehat dan kuat, serta cenderungkepada kemanusiaan yang mulia, seperti setia, penolong, dermawan, rasa harga diri, dan kesucian. Hanya saja mereka tidak memiliki ma’rifat (pengetahuan) yang akan mengungkapkan jalan ke arah itu. Karena mereka hidup di dalam kegelapan, kebodohan, dan alam fitrahnyayang pertama. Akibatnya mereka sesat jalan, tidak menemukan nilai-nilai kemanusiaan tersebut.
Kemudian mereka membunuh anak dengan dalih kemuliaan dan kesucian, memusnahkan hartakekayaan dengan alasan kedermawanan dan membangkitkan peperangan di antara merekadengan alasan harga diri dan kepahlawanan.

Di samping itu jazirah Arabia seara geografis terletak di antara ummat-ummat yang sedang dilanda pergolakan. Bila diperhatikan sekarnag seperti dikatakan oleh ustadz Muahammad Mubarak, maka akan diketahui betapa jazirah Arabia terletak di antara dua peradaban, Pertama peradaban barat Materialistik yang telah menyajikan suatu bentuk kemanusiaan yang tidak utuh dan kedua peradaban Spiritual penuh dnegan khayalan di ujung timur , seperti ummat-ummat yang hidup di India, Cina dan sekitarnya.

Jika telah kita ketahui kondisi bangsa Arab di jazrah Arab sebelum Islam dan kondisi ummat-ummat lain di sekitarnya maka dengan mudah kita dapt menjelaskan hikmah Ilahiyah yang telah berkenan menentukan jazirah Arabia sebagai tempat kelahiran Rasulullah saw dan kerasulannya dan mengapa bangsa Arab ditunjuk sbagai generasi perintis yang membawacahaya dakwah kepada dunia menuju agama Islam yang memerintahkan seluruh manusia didunia ini agar menyembah kepada Allah semata.

Kelahiran Muhammad
Nabi Muhammad saw dilahirkan pada tahun gajah, yakni tahun dimana Abraham al- Asyram berusaha menyerang Mekkah dan menghancurkan Ka’bah. Lalu Allah menggagalkan dengan mu’jizat yang mengagumkan, sebagaimana diceritakan di dalam al-Qur’an. Menurut riwayat yang paling kuat jatuh pada hari senin malam 12 Rabi’ulawal.
Ia dilahirkan dalam keadaan yatim. Bapaknya Abdullah meninggal ketika ibunya mengandungnya dua bulan. Lalu ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muththalib, dan disusukannya sebagaimana tradisi Arab waktu itu kepada seorang wanita Bani Sa’d bin Bakar, bernama Halimah binti Dzu’aib.
Ketika berusia 12 tahun , Rasulullah saw diajak pamannya Abu Thalib pergi ke Syamn dalam suatu kafilah dagang. Pada waktu kafilah di Bshra, mereka melewati seorang pendetabernama Bahi-ra. Ia adalah seorang pendeta yang banyak mengetahui Injil dan ahli tentangmasalah-maslah kenasranian Kemudian Bahira melihat Nabi saw. Lalu ia mulai mengamati Nabi dan mengajak berbicara. Kemudian Bahira menoleh kepada Abu Thalib dan menanyakan kepadanya,“Apa status anak ini di sisimu?“ Abu Thalib menjawab,“Anakku ( Abu Thalib memanggil Nabi saw dengan panggilan anak karena kecintaannya yang mendalam).“ Bahira bertanya kepadanya , „Dia bukan anakmu. Tidak sepatutnya ayah anak ini masih hidup.“ Abu Thalib berkata ,“ Dia adlah anak saudaraku.“ Bahira bertanya ,“ Apa yang dilakukan ayahnya?“ Abu Thalib menjawab,“ Dia telahmeninggal ketika ibu anak ini mengandungnya.“ Bahiraberkata,“Anda benar, bawalah dia pulang ke negerinya, dan jagalah dia dari orang-orangYahudi. Jika mereka melihatnya di sini, pasti akan dijahatinya. Sesungguhnya anak saudaramuini akan memegang perkara besar.“ Kemudian Abu Thalib cepat-cepat membawanya kembalike Mekkah.
Khadijah, menurut riwayat Ibnu al-Atsir dan Ibnu Hisyam adalah seorang wanitapedagang yang mulia dan kaya. Beliau sering mengirim orang kepercayaannya untukberdagang. Ketika beliau mendengar kabar kejujuran nabi saw, dan kemuliaan akhlaknya,beliau mencoba mengamati Nabi saw dengan membawa dagangannya ke Syam.Khadijah membawakan barang dagangan ynag lebih baik dari apa yang dibawakankepada orang lain. Dalam perjalan dagang ini nabi saw ditemani Maisarah, seorangkepercayaan Khadijah. Muhammad saw menerima tawaranini dan berangkat ke Syam bersamaMaisarah meniagakan barang Khadijah. Dalam perjalanan ini Nabi berhasil membawakeuntungan yang berlipat ganda, sehingga kepercayaan Khadijah bertambah terhadapnya.Selama perjalanan tersebut Maisarah sangat mengagumi akhlak dan kejujuran nabi. Semua sifatdan perilaku itu dilaporkan oleh Maisarah kepada Khadijah. Khadijah tertarik padakejujurannya, dan ia pun terkejut oleh barakah yang diperoleh dari perniagaan nabi saw.Kemudian Khadijah menyatakan hasratnya untuk menikah dengan Nabi saw, dengan perantaraan Nafisah binti Muniyah. Nabi saw menyetujuinya, kemudian Nabi menyampaikanhal itu kepada paman-pamannya. Setelah itu, mereka meminagkan Khadijah untuk Nabi sawdari paman Khadijah , Amr bin Asad. Ketika menikahinya , Nabi berusia 25 tahun sedangkanKhadijah berusia 40 tahun.Sebelum emnikah dengan Nabi saw , khadijah pernah menikah dua kali . Pertamadengan Atiq bin A’idz at Tamimi dan yang kedua dengan Abu Halah at-Tamimi, namanya
Hindun bin Zurarah.

Pasca diangkat menjadi Rasul usia 53 tahun.Uzlah atau menyendiri di Gua Hira’

Mendekati usia empat puluh tahun, mulailah tumbuh pada diri Nabi saw kecenderunganuntuk melakukan ‘uzlah. Allah menumbuhkan pada dirinya rasa senang untuk melakukanikhtila’ (menyendiri) di gua Hira’ (hira’ adalah nama sebuah gunung yang terletak di sebelahbarat laut kota Mekkah). Ia menyendiri dan beribadah di gua tersebut selama beberapa malam.
Kadang sampai sepuluh malam, kadang lebih dari itu, sampai satu bulan. Kemudian beliau kembali ke rumahnya sejenak hanya untuk mengambil bekal baru untuk melanjutkan Ikhtila’-nya di gua Hira’. Demikianlah Nabi saw terus melakukannya sampai turun wahyu kepadanyaketika beliau sedang melakukan ‘uzlah.

Beberapa Ibrah
‘Uzlah dilakukan Rasulullah saw menjelang bi’tsah (pengangkatan sebagai Rasul) inimemiliki makna dan urgensi yang sangat besar dalam kehidupan kaum Muslim pada umumnyadan pada da’i pada khususnya.
Peristiwa ini menjelaskan , bahwa seorang Muslim tidak akan sempurna keislamannyabetapapun ia telah memiliki akhlak-akhlak yang mulia dan melaksanakan segala macam ibadahsebelum menyempurnakannya dengan waktu-waktu ‘uzlah dan khalwah (menyendiri) untukmengadili diri sendiri ( muhasabbah ‘n nafsi). Merasakan pengawasan Allah dan merenungkanfenomena-fenomena alam semesta yang menjadi bukti keagungan Allah.Ini merupakan kewajiban setiap Muslim yang ingin mencapai keislaman yang benar.Apalagi bagi seorang penyeru kepada Allah dan penunjuk kepada jalan yang benar.Hikmah dari program ‘uzlah ini ialah, bahwa tiap jiwa manusia memiliki sejumlahpenyakit yang tidak dapat dibersihkan kecuali dengan obat ‘uzlah dan mengadilinya dalamsuasana hening, jauh dari keramaian dunia. Sobong ‘ujub (bangga diri), dengki, riya’, dan cintadunia, kesemuannya itu adalah penyakit yang dapat menguasai jiwa , merasuk ke dalam hati,dan menimbulkan kerusakan di dalam bathin manusia. Kendatipun lahiriahnya menampakkanamal-amal shaleh dan ibadat-ibadat yang bai, dan sekaipun ia sibuk dengan melaksanakantugas-tugas dakwah dan memerikan bimbingan kepada orang lain.

Penyakit-penyakit ini tidak dapat diobati kecuali dengan melakukan ikhtila’ secara rutinuntuk merenungkan hakekat dirinya, penciptaannya dan sejauh mana kebutuhan kepadapertolongan dan taufik dari Allah swt pada setiap detik kehidupannya. Demikian pulamerenungkan ihwal Pencipta. Dan betapapun tak bergunanya pujian dan celaan manusia.Kemduian merenungkan fenomena-fenomena keagungan Allah, hari akhir, pengadilan,besarnya rahmat dan pedihnya siksaan Allah. Dengan perenungan yng lama dan berulang-ulangtentang hal-hal tersebut, maka penyakit-penyakit ynag melekat pada jiwa manusia akan
berguguran. Hati menjadi hidup dengan cahaya kesadaran dan kejernihan. Tiadak ada lagikotoran dunia yang melekat di dalam hatinya.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah r.a. menceritakan cara permulaan wahyu, iaberkata :„ Wahyu pertama diterima oleh Rasulullah saw dimulai dengan suatu mimpi yang benar. Dalammimpi itu beliau melihat cahaya terang laksana fajar menyingsing di pagi hari. Kemduian beliaudigemarkan (oleh Allah) untuk melakukan khalwah (‘uzlah). Beliau melakukan khlwat di guaHira’ melakukan ibadah selama beberapa malam, kemudian pulang kepada keluarganya(Khadijah) untuk mengambil bekal. Demikianlah berulang kali hingga suatu sat beliaudikejutkan dengan datangnya kebenaran di dalam gua Hira’. Pada suatu hari datanglahMalaikat lalu berkata ,“ Bacalah“. Beliau menjawab,“ Aku tidak dapat membaca.“ Rasulullahsaw menceritakan lebih lanjt, Malaikat itu lalu mendekati aku dan memelukku sehingga akumerasa lemah sekali, kemudian aku dilepaskan. Ia berkata lagi, „Bacalah“ Aku menjawab ,“Aku tidak dapat membaca“ . Ia mendekati aku lagi dan mendekapku, sehingga aku merasatidak berdaya sama sekali, kemudian aku dilepaskan. Ia berkata lagi,“ Bacalah“ Akumenjawab,“ Aku tidak dapat membaca.“ Untuk yang ketiga kalinya ia mendekati aku danmemelukku hingga aku merasa lemas, kemudian aku dilepaskan. Selanjutnya ia berkata lagi,“Bacalah dengan nama Rabb-mu yang telah menciptakan .. menciptakan manusia dari segumpal darah...“ dan seterusnya.
Rasulullah saw segera pulang daam keadaan gemetar sekujur badannya menemui
Khadijah lalu berkata ,“ Selimutilah aku ... selimutilah aku ..“ Kemudian beliau diselimuti
hingga hilang rasa takutnya. Setelah itu beliau berkata kepada Khadijah,“ Hai Khadijah ,
tahukah engkau mengapa aku tadi begitu ?“ Lalu beliau menceritakan apa yang baru dialaminya. Selanjutnya beliau berkata :„Aku sesungguhnya khawatir terhadap diriku (dari gangguan makhluk jin )Siti Khadijah menjawab :Tidak! Bergembiralah ! Demi Allah sesungguhnya tidak akan membuat anda kecewa. Andaseorang yang suka menyambung tali keluarga, selalu menolong orang yang susah, menghormatitamu dan membela orang yang berdiri di atas kebenaran.Beberapa saat kemudian Khadijah mengajak Rasulullah saw pergi menemui Waraqahbin naufal, salah seroang anak paman Siti Khadijah. Di masa jahiliyah ia memeluk agamaNasrani. Ia dapat menulis huruf Ibrani, bahkan pernah menulis bagian-bagian dari Injil dalambahasa Ibrani. Ia seorang yang sudah lanjut usia dan telah kehilangan penghilatannya.
Kepadanya Khadijah berkata :„Wahai anak pamanku, dengarkanlah apa yang hendak dikatakan oleh anak- lelaki saudaramu (yakni Muhammad saw )“. Waraqah bertanya kepada Muhammad saw,“ Hai anak saudaraku,ada apakah gerangan ?“ Rasulullah saw , kemudianmenceritakan apa yang dilihat dan dialamidi dalam gua Hira’. Setelah mendengar keterangan Rasulullah saw Waraqah berkata :“ Ituadalah Malaikat ynag pernah diutus Allah kepada Musa. Alangkah bahagianya seandainya akumasih muda perkasa ! Alangkah gembiranya seandainya aku masih hidup tatkala kamu diusiroleh kaummu! Rasulullah saw bertanya,“ Apakah mereka akan mengusir aku?“ Waraqah33menjawab ,“Ya“ Tak seorangpun yang datang membawa seperti yang kamu bawa kecuali akandiperangi. Seandainya kelak aku masih hidup dan mengalami hari yang kaan kamu hadapi itu,psti kamu kubantu sekuat tenagaku.“ Tidak lama kemudian Qaraqah meninggal dunia, danuntuk beberapa waktu lamanya Rasulullah saw tidak menerima wahyu.

Dakwah secara Rahasia
Nabi saw mulai menyambut Allah dengan mengajak manusia untuk menyembah Allahsemata dan meninggalkan berhala. Tetapi dakwah Nabi ini dilakukan secara rahasia untukmenghindari tindakkan buruk orang-orang Quraisy yang fanatik terhadap kemusyrikan danpeganismenya. Nabi saw tidak menampakkan dakwah di majelis-majelis umum orang-orangQuraisy, dan tidak melakukan dakwah kecuali kepada orang yang memiliki hubungan kerabatatau kenal baik sebelumnya.Orang-orang ang pertama kali masuk Islam ialah Khadijah binti Khuwailid r.a., Ali binAbi Thalib, Zaib bin Haritza mantan budak Rasulullah saw, dan anak angkatnya, Abu Bakar binAbi Qufahah, Ustman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin AbiWaqqash dan lainnya.38Mereka ini bertemu dengan Nabi secara rahasia. Apabila salah seorang di antara merekaingin melaksanakan salah satu ibadah, ia pergi ke lorong-lorong Mekkah seraya bersembunyidari pandangan orang-orang Quraisy.Ketika orang-orang ynag menganut Islam lebih dari tiga puluh lelaki dan wanita,Rasulullah saw memilih rumah salah seorang dari mereka, yaitu rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam,s ebagai tempat pertemuan untuk mengadakan pembinaan dan pengajaran. Dakwahpada tahapan ini menghasilkan sekitar empat puluh lelaki dan wanita telah menganut Islam.Kebanyakan mereka adalah orang-orang fakir, kaum budak dan orang-orang Quraisy yangtidak memiliki kedudukan.

Dakwah secara Terang-terangan
Ibnu Hisyam berkata : „Kemudian secara berturut-turut manusia, wanita danlelaki ,memeluk Islam, sehingga berita Islam tersiar di Mekkah dan menjadi bahan pembicaraan orang.Llau Allah memerintahkan Rasul-Nya menyampaikan Islam dan mengajak orang kepadanya secara terang-terangan, setelah selama tiga tahun Rasulullah saw melakukan dakwah secara
sembunyi, kemudian Allah berfirman kepadanya :„Maka siarkanlah apa yang diperintahkan kepadamu, dan janganlah kamu pedulikan orangmusyrik.“ QS al-Hijr : 94„Dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadaporang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.“ QS asy-Syu’ara : 214-215„Dan katakanlah „Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan.“ QS al-Hijr: 89
Pada waktu itu pula Rasulullah saw segera melaksanakan perintah Allah. Kemudianmenyambut firman Allah:“ Maka siarkanlah apa yang diperintahkan kepadamu dan janganlah
kamu pedulikan orang-orang yang musyrik.“ Dengan pergi ke atas bukit Shafa lalumemanggil,“Wahai Bani Fihr, wahai bani ‘adi,“ Sehingga mereka berkumpul dan orang yang
tidak bisa hadir mengirimkan orang untuk melihat apa yang terjadi. Maka Nabi saw berkata :“Bagaimanakah pendapatmu jika aku kabarkan bahwa di belakang gunung ini ada sepasukan
kuda musuh yang datang akan menyerangmu, apakah kamu mempercayaiku ?“ Jawab mereka
:“ Ya, kami belum pernah melihat kamu berdusta.“ Kata Nabi saw :“ Ketehuilah sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan kepada kalian dari siksa yang  pedih”Kemudian Abu Lahab memprotes,“Sungguh celaka kamu sepanjang hari , hanya untuk inikahkamu mengumpulkan kami.“ Lalu turunlah firman Allah :„Binasalah kedua belah tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa







Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah sejarah tentang kerajaan demak

Asian Games 2018 di Indonesia, Bangga Pastinya ! Dukung Bersama Asian Games 2018

laporan desain interior